"Rama Tambak" Seni Betawi
yang Merujuk pada Dongeng Ramayana
SEPUTAR BETAWI News - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyajikan
pertunjukan budaya yang berjudul “Rama Tambak”. Acara ini berlangsung di Ismail
Marzuki Art Center , Jakarta dari 10-11 Desember 2013.
The
Ramayana Saga , sebuah cerita epik yang menceritakan perkelahian antara
kebajikan melawan kejahatan telah diadopsi oleh banyak seni tradisional dan
budaya Indonesia. Khususnya di pulau Jawa dan Bali , kisah epik Ramayana
dimainkan dalam berbagai bentuk kesenian tradisional termasuk Wayang Golek (
Wayang Kayu ) menunjukkan , Wayang Kulit ( Wayang Kulit show) , dan Wayang Wong
( Theatrical Drama ) .
Meskipun
ibu kota Jakarta diakui sebagian besar hidup dalam konsep modernitas , namun
kelompok etnis Betawi pribumi juga memiliki versi sendiri dari epik Ramayana
dalam seni pertunjukan tradisional sendiri. Dalam melestarikan dan
merevitalisasi beberapa seni menghilang Betawi itu, episode Rama Tambak diambil
dari Ramayana Saga akan dilakukan dalam bentuk tradisional Wayang Wong Betawi .
Pengerjaannya
tidak hanya akan melibatkan akting , tari , dan musik , tetapi juga akan
menampilkan topeng Betawi yang berbeda yang sesuai dengan masing-masing
karakter dari cerita. Hal lain yang dapat dinikmati dari acara ini adalah skor
musik dan latar belakang dari Ajeng Musik yang juga merupakan seni langka di
Jakarta modern.
Rama
Tambak itu sendiri bercerita tentang Rama Wijaya dari Kerajaan Ayodya dalam
usahanya untuk menyelamatkan istri tercintanya , Shinta , yang telah diculik
oleh kejahatan raksasa Rahwana Raja dari Kerajaan Alengka. Dalam rangka untuk
mencapai Alengka ,yang terletak di tengah Samudra, Rama dibangun tanggul
(Tambak) dengan bantuan dari tentara monyet yang dipimpin oleh Sugriwa dan
Hanoman .
Proses
membangun tanggul ini ternyata menemui dengan banyak hambatan dan masalah.
Kemudian, Gunawan Wibisana, adik Rahwana dari raksasa yang telah diusir dari
Alengka, menawarkan bantuan kepada Rama untuk membantu dia dalam usahanya.
Penawaran Wibisana yang pada awalnya ditolak oleh Sugriwa yang menduga bahwa
itu adalah trik dari Alengka untuk menyabot misi. Namun, Hanoman dalam kearifan
dan pertimbangannya menyarankan bahwa akan lebih baik untuk menerima tawaran
Wibisana, yang telah disepakati oleh Pangeran Rama. Akhirnya, dengan bantuan
Gunawan Wibisana dan tentara monyet, Pangeran Rama berhasil menyeberangi lautan
dan mencapai Alengka di mana ia mengalahkan Rahwana raksasa dan menyelamatkan
istri tercintanya, Shinta.
Bang Jaloe
sumber: acaraevent.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar