Sabtu, 11 Januari 2014

SENI BUDAYA - RAMA TAMBAK

"Rama Tambak" Seni Betawi
yang Merujuk pada Dongeng Ramayana

SEPUTAR BETAWI News - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyajikan pertunjukan budaya yang berjudul “Rama Tambak”. Acara ini berlangsung di Ismail Marzuki Art Center , Jakarta dari 10-11 Desember 2013.
The Ramayana Saga , sebuah cerita epik yang menceritakan perkelahian antara kebajikan melawan kejahatan telah diadopsi oleh banyak seni tradisional dan budaya Indonesia. Khususnya di pulau Jawa dan Bali , kisah epik Ramayana dimainkan dalam berbagai bentuk kesenian tradisional termasuk Wayang Golek ( Wayang Kayu ) menunjukkan , Wayang Kulit ( Wayang Kulit show) , dan Wayang Wong ( Theatrical Drama ) .
Meskipun ibu kota Jakarta diakui sebagian besar hidup dalam konsep modernitas , namun kelompok etnis Betawi pribumi juga memiliki versi sendiri dari epik Ramayana dalam seni pertunjukan tradisional sendiri. Dalam melestarikan dan merevitalisasi beberapa seni menghilang Betawi itu, episode Rama Tambak diambil dari Ramayana Saga akan dilakukan dalam bentuk tradisional Wayang Wong Betawi .
Pengerjaannya tidak hanya akan melibatkan akting , tari , dan musik , tetapi juga akan menampilkan topeng Betawi yang berbeda yang sesuai dengan masing-masing karakter dari cerita. Hal lain yang dapat dinikmati dari acara ini adalah skor musik dan latar belakang dari Ajeng Musik yang juga merupakan seni langka di Jakarta modern.
Rama Tambak itu sendiri bercerita tentang Rama Wijaya dari Kerajaan Ayodya dalam usahanya untuk menyelamatkan istri tercintanya , Shinta , yang telah diculik oleh kejahatan raksasa Rahwana Raja dari Kerajaan Alengka. Dalam rangka untuk mencapai Alengka ,yang terletak di tengah Samudra, Rama dibangun tanggul (Tambak) dengan bantuan dari tentara monyet yang dipimpin oleh Sugriwa dan Hanoman .
Proses membangun tanggul ini ternyata menemui dengan banyak hambatan dan masalah. Kemudian, Gunawan Wibisana, adik Rahwana dari raksasa yang telah diusir dari Alengka, menawarkan bantuan kepada Rama untuk membantu dia dalam usahanya. Penawaran Wibisana yang pada awalnya ditolak oleh Sugriwa yang menduga bahwa itu adalah trik dari Alengka untuk menyabot misi. Namun, Hanoman dalam kearifan dan pertimbangannya menyarankan bahwa akan lebih baik untuk menerima tawaran Wibisana, yang telah disepakati oleh Pangeran Rama. Akhirnya, dengan bantuan Gunawan Wibisana dan tentara monyet, Pangeran Rama berhasil menyeberangi lautan dan mencapai Alengka di mana ia mengalahkan Rahwana raksasa dan menyelamatkan istri tercintanya, Shinta.
Bang Jaloe
sumber: acaraevent.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar