Orang Arab di Kampung Krukut
SEPUTAR BETAWI News - Kampung Krukut
(kini kelurahan) berada di kecamatan Taman Sari, Kotamadya Jakarta Barat.
Daerah ini berbatasan dengan Kelurahan Mahpar (di Jalan Gajah Mada), kelurahan
Keagungan (di Jalan Kerajinan), Kelurahan Tanah Sereal (di Jalan Tabib III),
dan Kelurahan Petojo (Jalan KH Zainal Arifin). Lantas kenapa dinamakan Krukut?
Ada
beberapa versi kisah mengenai asal usul kampung ini. Pertama, Krukut berasal
dari bahasa Belanda yakni ‘Kerkhof’, artinya kuburan. Kampung ini pada zaman
dahulu merupakan tempat pemakaman khusus untuk orang-orang pribumi.
Kedua,
Krukut konon berasal dari sindiran “krokot” yang diberikan warga pribumi kepada
keturunan Arab yang mendominasi kampung itu. Krokot ditujukan oleh orang Betawi
kepada warga keturunan Arab yang dikenal hemat, pelit dan kikir. Krokot
kemudian diganti lafal menjadi Krukut agar orang-orang Arab tidak tersinggung.
Ya.
Di kampung tua yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini, memang ditempati
banyak orang Arab yang berdagang ke Batavia. Letaknya yang strategis karena
diapit dua sungai –Ciliwung dan Kali Cideng– menyebabkan kampung ini mudah
dijangkau pedagang-pedagang yang menggunakan jalur transportasi sungai dari
Bandar Jakarta menuju kampung-kampung pedalaman di Batavia.
Meski
sebelumnya orang-orang Arab ini datang untuk berdagang, lama kelamaan mereka
menetap dan menikahi wanita-wanita pribumi. Walhasil, keturunan Arab pun
mendominasi, bahkan menyisihkan warga Betawi yang sudah sejak lama tinggal di
tempat ini.
Kampung
Krukut sendiri memiliki sejarah panjang dan hampir seumur dengan lahirnya kota
Jakarta. Nama Kampungnya tetap bertahan sejak masa Jayakarta sampai Daerah
Khusus lbukota (DKI) Jakarta. Pada masa pemerintahan Belanda, saat Batavia
dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen sekira tahun 1620, Kampung Krukut diatur
melalui sistim administrasi dengan tiga pemimpin Kapiten, yaitu Kapiten Arab,
Kapiten Cina dan Kapiten Betawi.
Pada
tahun 1905-1942 Kampung Krukut masuk wilayah Kelurahan Krukut, Kecamatan
Penjaringan (Onderdistrik Penjaringan) Distrik Batavia. Adapun kampung-kampung
lain yang termasuk ke dalam Kelurahan Krukut meliputi Pacebokan, Tanah Sareal,
Krukut, Petojo Ilir dan Gang Chasee/Jl. Pembangunan.
Pada
1942, pada saat pemerintahan Jepang Kampung Krukut masuk ke dalam wilayah
Penjaringan Shiku. Pada tahun 1950-1964 yaitu pada masa Kotapraja Jakarta Raya
Kampung Krukut masuk wilayah Kecamatan Krukut, Kawedanan Penjaringan. Tahun
1964, Kampung Krukut masuk wilayah Mangga Dua, Jakarta Pusat pada tahun 1966
Kampung Krukut masuk wilayah Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Bang Jaloe
sumber: okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar